dan sekarang, tidak ada lagi pasar bulu
menyedihkan sekali.
jujur entah saya yang konyol atau gimana, kebawa suasana banget begitu tau kolom kolom kokoh itu rubuh. sedih sekali. marah.
kolom itu ambruk.dibawah para tukang tukang dengan godam godam mereka. sebuah alat berat ada disana. pasar bulu, riwayatmu kini.. mungkin suatu saat kami hanya bisa membawa namamu dalam sebuah dongeng.
susah untuk menggantungkan harapan pada mereka yang berwenang, walaupun saya yakin mereka sangat berpendidikan.
apa yang bisa dilakukan ?
bahkan awalnya teman dekat saya rasanya setuju dengan proyek ini. saya membuat post di grup arsitektur undip. dan tetot. cuma 2 orang yang berkomentar. kemana para mahasiswa?
apa saya harus berharap mereka bergerak kalo berpendapat saja tidak?
saya tidak mau mengahakimi. toh bukan hak saya.
kami para mahasiswa memang terlalu fokus pada tugas.
yah yasudah.. belum tahu apa solusi.
"rasa memiliki"
bisa dicari dimana?
0 komentar:
Posting Komentar